Pemesanan Hubungi:
Djefi: Whatsapp: 0813-1063-6383

Jual Novel: Misteri Tujuh Lonceng, Seven Dials Mystery (Agatha Christie)

www.aksiku.com
Judul: Misteri Tujuh Lonceng, Seven Dials Mystery
Penulis: Agatha Christie
Bahasa: Indonesia/terjemahan
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 328 Halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Cetakan Ketiga, November 1990
Kondisi: Cukup (BUKU BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 20.000,-

Sinopsis Buku

Setiap langkah teka-teki itu bertambah membingungkan, semakin mengerikan dan berbahaya dan akhirnya...

Ternyata pemuda itu tidak mati karena terlindas mobil...

Surat yang berbunyi, "Lupakan tentang Tujuh Lonceng. Aku pikir itu Cuma lelucon. Tapi bukan".

Bunga-bunga putih menghias penutup peti memantulkan pucatnya wajah muda yang telah pergi...

Tujuh jam berdetik di atas perapian berdetik semakin keras, dan mengancam....

Nomor Tujuh mengangkat tangannya perlahan, mencoba melepas pengikat topengnya...

Jual Novel: Lucia, Lucia ( Adriana Trigiani )

www.paarbuku.aksiku.com
Judul: Lucia, Lucia
Penulis: Adriana Trigiani

Bahasa: Indonesia/Terjemahan
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 408 Halaman
Berat Buku: 310 g
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Cetakan Kedua, Juli 2007
Kondisi: Bagus (BUKU BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 25.000,-

Sinopsis


Sesudah Perang Dunia II, banyak gadis berbakat di New York mengejar kesempatan untuk meraih ambisi. Lucia Sartori, si cantik dari Greenwich Village, adalah salah satunya. Didukung keluarga dan kekasih yang mencintainya, ia bekerja untuk perancang busana di depstor terkenal di Fifth Avenue.

Namun hidup Lucia terguncang ketika ia bertemu John Talbot, pengusaha tampan yang menjanjikan kehidupan mewah di kalangan uptown, seperti yang hanya ia baca di kolom-kolom sosialita. Terbelah antara cintanya pada keluarga dan impian pribadinya, Lucia terlibat dalam skandal yang mengungkap banyak rahasia, membahayakan kariernya, dan mengancam nama baik keluarga Sartori.

Menggapai Matahari (Perjalanan Panjang Menjemput Asa)

www.pasarbuku.aksiku.com

www.pasarbuku.aksiku.com
Judul: Menggapai Matahari (Perjalanan Panjang Menjemput Asa)
Penulis: Adnan Katino

Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 416 Halaman
Berat Buku: 330 g
Penerbit: PT Gramedia PUstaka Utama
Tahun: Oktober 2010
Kondisi: Bagus (BUKU Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 35.000,-

Sinopsis


Sesungguhnya di tangan generasi mudalah urusan suatu umat dan di derap langkah merekalah kehidupannya...
Sepenggal kalimat di atas merupakan nasihat Arab yang sudah tak asing lagi di kalangan santri. Kaum muda memang memiliki peranan penting dalam meraih kesuksesan. Hal itulah yang disadari Adnan Kasimun, seorang putra Jawa kelahiran Sumatra. Ia percaya kesuksesan bukanlah ladang asing yang tak terjangkau. Terlahir di keluarga yang miskin ilmu dan harta tidak lantas menjadikan Adnan berpangku tangan menerima takdir kemiskinan. Ia sepenuhnya yakin nasib seseorang tidak akan berubah jika bukan dia sendiri yang mengusahakannya.

Berbekal tekad dan harapan meraih cita-cita menjadi sarjana pertama dalam keluarganya, Adnan pun hijrah meninggalkan kampung halaman. Dari pedalaman Sumatra Utara ia berkelana ke berbagai tempat, dari Kisaran ke Tapanuli, bahkan hingga ke Pare. Menuntut ilmu dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren lainnya, berkutat dengan pekerjaan kuli demi memenuhi kebutuhan hidup. Menelan duka, menyeka air mata, dan memendam rindu semata-mata demi mengangkat harkat keluarga. Tak dinyana, kenyataan tak seindah harapan. Mampukah Adnan bertahan di tengah gerus kehidupan yang keras ini?

Menggapai Matahari bercerita tentang "anak rimba" yang dimabuk semangat menggebu-gebu untuk menuntut ilmu agama, tanpa peduli kalau dia digelung kemiskinan. Dia keluar dari tengah rimba untuk nyantri di pesantren sederhana di Sumatra dan akhirnya berlabuh di Jawa. Sebuah hikayat perjalanan yang alami, sederhana, nakal, sarat perjuangan tapi berakhir dengan "anak rimba" menjadi pemenang.
---A. Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna

Jual Buku: 5 Principles To Turn Your Dreams Into Reality (Adi W. Gunawan)

www.pasarbuku.aksiku.com
Judul: 5 Principles To Turn Your Dreams Into Reality (Rahasia Mengaktifkan Money Magnet dalam Diri Anda)
Penulis: Adi W. Gunawan & Ariesandi Setyono
Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 138 Halaman
Berat Buku: 180 g
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Cetakan Kedua, Februari 2008
Kondisi: Bagus (BUKU BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 25.000,- (SOLD OUT)

Sinopsis


Banyak orang telah bekerja keras, jatuh bangun dalam mengejar impiannya dan setelah sekian lama tetap belum mendapatkan apa yang diinginkannya tersebut. Ada lima langkah yang dapat mengubah impian menjadi kenyataan. Dan dalam prakteknya, 5 Principles to Turn Your Dreams into Reality ini telah membantu banyak sekali orang untuk mencapai impiannya. Lima langkah sederhana yang mudah dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan akan mengubah kehidupan kita sekarang ke arah yang lebih baik.

Dengan demikian, buku ini tepat bila dikatakan sebagai penjelasan mendetail tentang langkah-langkah yang benar untuk mengaktifkan Money Magnet dalam diri kita masing-masing.

Langkah-langkah sukses itu adalah:
1. Impian
2. Yakin
3. Syukur
4. Pasrah
5. Doa

Jika Anda menerapkan dengan baik 5 Prinsip yang dibahas dalam buku ini, Anda akan bisa meraih impian Anda dalam hidup ini dengan arah dan pedoman yang benar.

Jual Buku: Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Muhammad Rusjdi)

www.pasarbuku.aksiku.com
Judul: Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Penulis: Muhammad Rusjdi

Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 359 Halaman
Berat Buku: 1,72 kg
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Edisi Ketiga 2006
Kondisi: Bagus (BUKU BARU STOCK LAMA/SEGEL bawah dan pinggir kanan sobek/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 65.000,-

Sinopsis


Mengacu pada rangkuman Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan beserta Undang-Undang perubahannya, serta ketentuan pelaksanaan Undang-undang.

Note: belum disesuaikan dgn UU perubahan terbaru UU No.27 tahun 2008.

*****
Bagus bagi yang ingin mempelajari perpajakan sekaligus runtutan peraturan yang mengaturnya, namun kurang oke bagi yang ingin tau secara lebih mendalam berdasar pembahasannya karena seri buku karya M. Rusdi ini "terlihat" lebih menekankan aspek legalitas materi bahasan ketimbang penguraian masalahnya.

Review oleh Yuliyono (goodreads.com)

Jual Buku: Dua Belas Kaisar (Catatan Terlengkap Tentang Kejayaan dan Kekejaman Dua Belas Kaisar Romawi)

www.pasarbuku.aksiku.com

www.pasarbuku.aksiku.com
Judul: Dua Belas Kaisar (Catatan Terlengkap Tentang Kejayaan dan Kekejaman Dua Belas Kaisar Romawi)
Penulis: Suetonius

Bahasa: Indonesia/Terjemahan
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: lxxvii + 522 Halaman
Berat Buku: 540 g
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun: Cetakan Kedua, Juni 2012
Kondisi: Bagus (BUKU Baru Stock Lama/SEGEL/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 80.000,


Sinopsis

Sebuah catatan orisinil dan paling terpercaya mengenai kehidupan dan kegiatan 12 Kaisar Romawi, termasuk di dalamnya Julius Caesar, Augustus, Nero dan Caligula.

Catatan ini berasal dari dokumen pribadi Suetonius, seorang sekretaris kerajaan yang mengkompilasi semua arsip kerajaan menjadi sebuah buku yang luar biasa. Buku yang akan mengajak kita semua kembali ke zaman Romawi secara nyata, langsung dari tangan pertama, para saksi mata terdekat dari para Kaisar tersebut.

*****

Buku ini di tulis oleh Gaius Suetonius Tranquillus, lahir dari keluarga golongan equestarian sekitar tahun 70 M, dia bekerja sebagai sekretaris kekaisaran untuk pembelajaran dan perpustakaan di bawah kaisar Trajan, dan sebagai sekretaris kaisar yang bertanggung jawab terhadap surat-menyurat di bawah Kaisar Hadrian.

Sebagai sekretaris pribadi kaisar Hadrian, Suetonius memiliki akses tak terhingga ke arsip kekaisaran. Ia menggunakan semuanya dan ditambah catatan saksi mata yang ada, untuk menghasilkan karya biografi yang pernuh warna dalam sejarah.

Dua Belas Kaisar mengungkapkan rangkaian peristiwa dalam kehidupan pribadi pria yang pernah memiliki kekuasaan absolut atas Roma, sejak pendirian kekaisaran di zaman Julius Caesar dan Augustus hingga kehancuran akibat kerusakan moral di bawah Nero dan masa-masa pemulihan yang di lakukan oleh para penggantinya.

Ada pun dua belas kaisar yang dikisahkan adalah :

1. DIVIUS JULIUS
2. DIVUS AUGUSTUS
3. TIBERIUS
4. GAIUS CALIGULA
5. DIVUS CLAUDIUS
6. NERO
7. GALBA
8. OTHO 9
9. VITTELIUS
10. DIVUS VESPASIA
11. DIVUS TITIS
12. DOMITIAN

Di tiap bagian kaisar, di ceritakan semuanya, mulai dari awal sampai akhir kekuasaan kaisar meliputi apa saja intrik yang mereka alami sebelum,selama dan seseudah mereka menjadi kaisar.

Buku ini lebih tepat disebut biografi yang bentuknya tidak biasa, bagi penikmat pengetahuan bidang sejarah, buku ini lebih dari sekedar pemaparan kuno. Berisi begitu banyak fakta dan data yang berhasil di himpun oleh penulisnya , membuat buku ini layak menjadi salah satu referensi bagi pengetahuan sejarah romawi .

Sebagai sebuah mahakarya yang penuh dengan observasi dan deskripsi terperinci. Dua Belas Kaisar menyampaikan pemaparan biografi yang di lukis secara tajam dan manusiawi.

Dengan kehati-hatian penyusun ulang buku ini yang sekarang, James B. River telah merevisi karya terjemahan Robert Graves yang kini telah menjadi klasik, mengembalikan istilah latin dan memperbarui kosa kata sambil tetap mempertahankan karya asli yang begitu hidup

Edisi ini juga di lengkapi pula dengan kronik baru, bacaan yang dianjurkan, glosarium, peta, catatan, serta pendahuluan yang membahas kisah-kisah kehidupan serta karya Suetonius lainnya. Dan juga di lengkapi dengan pohon silsilah kaisar mulai dari JULIUS CAESAR sampai dengan DOMITIAN.

Jual Novel: Sukreni Gadis Bali ( A.A. Panji Tisna )

www.pasarbuku.aksiku.com
Judul: Sukreni Gadis Bali
Penulis: A.A. Panji Tisna

Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 100 Halaman
Berat Buku: 90 g
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun: Cetakan Kedua puluh 2001
Kondisi: Cukup Bagus (BUKU BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 20.000,-

Sinopsis


Men Negara berasal dari Karangasem, Bali. Ia meninggalkan daerah itu karena suatu persoalan dengan suaminya. Buleleng adalah tempat tujuannya. Mula-mulai ia menumpang di rumah seorang haji yang mempunyai tanah dan kebun yang luas. Namun, karena Men Negara rajin bekerja dan hemat, ia kemudian dapat memiliki kebun sendiri. Ketika pergi dari Karangasem, ia meninggalkan seorang anak yang baru berusia delapan bulan. Di tempat ini ia melahirkan dua orang anak bernama I Negeri yang berparas cantik itu dapat menarik para pekerja pemetik kelapa untuk singgal di warungya. Disamping itu, Men Negara pun pandai memasak sehingga masakannya selalu disukai oleh para pekerja itu. Di antara mereka yang datang ke warung Men Negara adalah I Gde Swamba, seorang pemilik kebun kelapa itu. Tak luput dari semua itu, Ni Negeri dan sudah tentu pula ibunya, mengharapkan agar anak gadisnya itu dapat memikat I Gde Swamba menjadi suaminya.

Suatu ketika, datanglah seorang manteri polisi bernama I Gusti Made Tusan ke daerah itu. Sebagai manteri polisi, ia disegani dan ditakuti penduduk. Banyak sudah kejahatan yang berhasil ditumpasnya. Ini berkat kerjasamanya dengan seorang mata-mata bernama I Made Aseman. Siang itu hampir saja Men Negara harus berurusan dengan I Gusti Made Aseman karena I Made Aseman mengetahui bahwa Men Nagara telah memotong babi tanpa surat izin dari yang berwenang. I Made Aseman sangat berharap agar Men Nagara dipenjarakan di Singaraja karena kesalahannya itu. Jika Men Nagara negara masuk penjara, para pemetik kelapa akan pindah ke warung iparnya. Namun, apa yang diharapkan I Made Aseman sia-sia belaka karena tuannya, I Gusti Made Tusan telah terpikat oleh tutur kata dan senyum Ni Negeri. Siang itu, Ida Gde Swamba dan para pemetik kelapa sedang makan dan minum di warung Men Nagara. Tanpa sepengetahuan mereka, datang seorang gadis bernama Luh Sukreni ke warung Men Nagara. Ia mencari I Gde Swamba untuk urusan sengketa warisan dengan kakaknya, I Sangia yang telah masuk agama kristen. Menurut adat dan agama Bali, jika seorang anak beralih agama lain, baginya tak ada hak untuk menerima harta warisan.

Namun kedatangan Luh Sukreni itu justru membuat Men Nagara dan Ni Negeri iri hati, apalagi Sukreni yang lebih cantik itu menanyakan Ida Gde Swamba. Ketika Menteri polisi itu tampak tertarik pada Sukreni dan berniat menjadikan Ni Sukrenis sebagai wanita simpanannya, dicarinyalah siasat agar keinginan Menteri Polisi terpenuhi. Pada kedatanganya yang kedua, Luh Sukreni kembali menanyakan Ida Gde Swamba di warung Men Negara. Namun orang yang dicarinya tak ada. Dengan ramah dan senyum manis, ibu dan anak menerima Luh Sukreni bahkan mereka memintanya untuk bermalam di warungnya sampai Ida Gde Swamba tiba. Tanpa prasangka burk, Luh Sukreni menerima tawaran itu. Saat itulah Men Negara menjalankan siasat jahatnya. Pada malam harinya, Luh Sukreni diperkosa oleh I Gusti Made Tusan. “Terima kasih Men Negara, atas pertolonganmu itu, hampir-hampir tak berhasil tetapi…”. Begitulah I Gusti Made Tusan menyatakan kesenangannya atas siasat busuk Men Negara. Sejak kejadian itu Luh Sukreni pergi entah kemana.

Alangkah terkejutnya Men Negara ketika I Negara, anaknya yang tidak bersama I Sudiana teman seperjalanan Luh Sukreni, mengatakan bahwa Ni Sukreni adalah anak kandung Men Negara sendiri. Ayah Ni Sukreni, I Nyoman Raka telah mengganti nama Men Widi menjadi Ni Sukreni. Perubahan nama itu dimaksudkan agar Ni Sukreni tak dapat diketahui lagi oleh ibunya. Men Negara sangat menyesal karena ia telah mengorbankan anaknya sendiri.

Ni Sukreni tak mau kembali ke kampungnya. Ia sangat malu apabila kejadian itu diketahui oleh ayahnya dan orang-orang di kampungnya. Ia mengembara entah kemana. Namun, Pan Gumiarning, salah seorang sahabat ayahnya, mau menerima Ni Sukreni untuk tinggal di rumahnya. Tak lama kemudian. Ni Sukreni melahirkan seorang anak dari hasil perbuatan jahat I Gusti Made Tusan. Anak itu diberi nama I Gustam.

Takdir telah menentukan Ni Sukreni dapat bertemu kembali Ida Gde Swamba. Semua itu berkat pertolongan I Made Aseman yang pada waktu itu sedang menjalani hukuman di Singaraja karena telah memukul I Negara sampai tak sadarkan diri. Ida Gde Swamba berjanji akan mengurus dan membiayai anaknya itu.

I Gustam ternyata tumbuh dengan perangai dan tabiat yang kasar. Sewaktu berusia dua belas tahun, ia sudah berani memukul kepala ibunya. Setelah dewasa, ia berani pula mencuri sampai akhirnya masuk tahanan polisi. Didalam tahanan, I Gustam justru banyak memperoleh pelajaran cara merampok dari I Sintung, salah seorang perampok dan penjahat berat yang sudah terkenal keganasannya, ahli dalam hal perampokan dan kejahatan.

Setelah keluar dari penjara, I Gustam membentuk sebuah kelompok. I Sintung yang ketika di dalam penjara sebagai gurunya, kini bertekuk lutut di bawah perintah I Gustam yang tak segan-segan membunuh siapa saja yang menentang perintahnya. Pada suatu malam, kelompok yang dikepalai I Gustam melaksanakan aksi perampokan di warung Men Negara. Namun rencana itu sudah diketahui oleh aparat keamanan. Perampokan di Men Negara mendapat perlawanan dari polisi yang dipimpin oleh I Gusti Made Tusan. I Gusti Made Tusan sendiri tidak mengenal bahwa musuh yang sedang dihadapinya adalah anaknya sendiri. Maka ketika I Gustam hampir putus asa karena terkena kelewang ayahnya, I Gusti Made Tusan baru mengetahui bahwa yang terbunuh itu adalah anaknya sendiri, setelah ia mendengar teriakan I Made Aseman. Akhirnya ayah dan anak itupun tersungkur dan mati!.

Jual Buku: Perjalanan Politik Gus Dur

www.pasarbuku.aksiku.com
Judul: Perjalanan Politik Gus Dur
Penulis: Kumpulan Tulisan Kompas

Bahasa: Indonesia
Kulit Muka: Soft Cover
Tebal: 312 Halaman
Berat Buku: 260 g
Penerbit: Buku Kompas
Tahun: Cetakan Kedua, Februari 2010
Kondisi: Bagus (BUKU BEKAS/Kondisi fisik sesuai foto)

Harga: Rp. 30.000,-

Sinopsis


"Sementara orang kecil menderita terus, dan elite politik saling menghujat terus mengapa Gus Dur melucu terus?" (Oom Pasikom, Kompas)

***

"Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Presiden Keempat RI sebagai figur perekat berbagai komponen bangsa yang saat itu sedang terkoyak. Tetapi, perjalanan politik presiden yang kiai ini ternyata berlikaliku. Berbagai pernyataannya kerap kontroversial dan menimbulkan teka-teki. Humor-humor politik yang sering ia lontarkan kian membingungkan banyak orang. Apakah pernyataan kontroversial itu merupakan bencana atau berkah bagi Gus Dur sendiri selaku Presiden? Pernyataan Gus Dur bahwa anggota DPR mirip Taman Kanak-kanak menuai protes. Kasus "Buloggate" dan "Bruneigate" yang menerpa sang Presiden memunculkan manuver politik Sidang Istimewa MPR yang berujung pada pemakzulan Presiden yang juga Ketua PBNU itu.

"Bagaimana situasi politik nasional pada saat-saat terakhir sebelum Gus Dur dilengserkan? Benarkah Gus Dur menangis saat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR? Semua jawabannya ada dalam buku ini, yang merupakan rekam jejak perjalanan pemerintahan Gus Dur, mulai dari pencalonan, proses pemilihan, ketika berada di Istana Negara, sampai kembali ke Ciganjur. Pemerintahan yang singkat, namun sangat penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.